Judul: Cantik Itu Luka
Penulis: Eka Kurniawan
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetak: Ketiga, Februari 2012
Tebal: 490 hlm
Bintang: 3/5
Membaca buku ini seperti menyusun sebuah puzzle. Kamu harus
benar-benar mengumpulkannya satu persatu hingga seluruhnya terkumpul agar bisa
menebak bentuk keseluruhan puzzle. Saya bahkan harus membaca hingga kalimat terakhir untuk paham keseluruhan cerita buku ini, kaitan judul buku dengan kisah yang tersaji di dalamnya.
Dengan alur mundur, sepertinya penulis berniat membuat sebuah cerita
yang membuat penasaran si pembaca, itu asumsi saya. Tapi sayangnya hal itu
tidak berlaku kepada saya, saya sungguh merasa bosan di awal-awal membaca buku
ini. Ceritanya melompat dari satu kisah berganti kisah lainnya pada
setiap bab, tetap dengan alur mundur.
Hal terbaik dalam buku ini bagi saya adalah dalam penokohan. Setiap
karakter seakan benar-benar nyata, ia awet di kepala. Saya bahkan sempat
memimpikan dewi ayu saat di sekap tentara jepang dalam sebuah penjara.
Ia memakan apapun yg ia temui di sana, kecoa, lintah gendut yang telah
dipaksa menyedot darah sapi, bahkan hingga tikus, makanan terakhir yang
tersisa. Sama halnya dengan Dewi Ayu, tokoh lainnya seperti Maman Gendeng, Sodancho, Kamerad Kliwon dan ketiga anaknya Dewi Ayu memiliki karakter dan peran yang sama pentingnya.
Kalian akan banyak menemukan adegan-adegan vulgar, jadi bagi yang masih
risih dengan adegan-adegan semacam itu mending segeralah membeli dan
baca. Kalian juga aka menemukan banyak kata maaf 'tai' diucapkan oleh
tokoh-tokoh di novel ini. Saya belum terlalu biasa dengan kata tersebut
merasa kurang nyaman.
Buku ini saya selesaikan dalam waktu yang lumayan lama, kurang lebih 4
bulan saking ndak
mudeng-nya. Saya merasa gagal membaca buku yang akan diterjemahkan ke empat bahasa ini karena tidak bisa menikmatinya. Jika membandingkan, Lelaki Harimau lebih saya sukai dan mudeng dibandingkan buku ini. Mungkin ada fase yang belum saya pahami soal karya sastra,
jika menilik tulisan Eka pada jurnalnya. Karena membaca pun harus bertumbuh.