Jumat, 23 Januari 2015

Resensi Buku : Circa - Sitta Karina

Judul Buku : Circa
Pengarang: Sitta Karina
Penerbit : Gramedia
Terbit : September 2013
ISBN: 978-979-22-9807-9
Tebal : 216 Halaman
Genre : Teenlit

Almashira Raiz datang seorang diri ke pabrik kosmetik Circa pertama kalinya dengan determinasi setinggi langit: suatu saat ia akan menjadi ahli dermatologi yang hebat; walau saat itu ia baru merampungkan deadline mading untuk minggu depan disambung dengan latihan rutin tenis.
Alma yang kehilangan ibunya karena kecelakaan pesawat dua tahun lalu, membuat ia bertekad untuk membangun cita-cita warisan yang ditinggalkan ibunya. Sang ibu yang memang gemar dengan kecantikan dan kosmetika, membuat plan untuk membangun bisnis kosmetik bersama sahabatnya. Sayangnya sebelum semuanya  terwujud, ibu dan sahabatnya itu keburu meninggal dalam perjalanan bisnis. Untuk itulah, Alma membuat school projectnya di Circa untuk meneliti kosmetik.

Genta Ramya Sasmitro bertekad dirinya akan lulus dari mata kuliah Riset Pemasaran. Genta ingin berhasil di matkul ini, biar tidak dicap bodoh melulu— terutama oleh si kutu buku menyebalkan bernama Aldebaran Raiz, kakak Alma.
Masalah rumit yang terjadi antara Genta dan Alde, kakak Alma berawal dari cinta segitiga. Sebuah insiden di studio tari merenggut kaki Anthi, cewek yang dicintai Alde, yang sayangnya justru jadi pacar Genta. Genta yang dihubungi oleh Alde saat Anthi kecelakaan, malah menghilang tanpa jejak. Ponselnya dimatikan. Sejak saat itu, Alde dan Genta yang dulunya sahabatan jadi musuhan. Itu sebabnya Alde overprotected pada Alma, agar Alma tidak bertemu orang seperti Genta. Anthi yang kecelakaan harus memakai penyangga tubuh dan melupakan mimpinya menjadi dosen tari.
Siapa sangka project Circa Alma malah membuatnya dekat dengan Genta. Genta yang saat berkenalan dengannya menggunakan nama Ramya, membuat ia tidak dikenali. Selanjutnya adalah petualangan Alma dan Genta menyelesaikan misi masing-masing di Circa. 
Di Circa, Alma merajut cita-citanya sambil membayangkan suatu saat Sai, partner-in-crime di sekolah, akan berhenti memperlakukannya sebagai sahabat saja. Sayangnya Sai benar-benar kalah cepat dibanding Genta.
Di Circa, Genta mendadak tertarik dengan permainan baru yang seru, menantang, namun “berbahaya”: menjadi dekat dengan Alma. Padahal ia tahu hal itu berarti melanggar janji yang dulu pernah dibuatnya dengan Alde.
Di Circa, suatu babak baru persahabatan, permusuhan, dan percintaan dimulai.
***
Membaca Circa, membuat saya seperti menemukan oase di tengah padang pasir. Di tengah merebaknya teenlit yang hanya mengagungkan cinta dan cinta, Circa justru mengajak pembaca mudanya untuk memulai sebuah impian. Lewat tokoh Alma yang energik, semangat dan organized, pembaca disuguhkan label baru seorang anak SMA. Cerdas, modis, hobi olahraga, dan cinta keluarga. Buat Alma, kakak dan ayahnya adalah keluarga yang paling ia cintai.

Di Circa, tokoh-tokohnya bergerak menuju perubahan. Meski terasa berat di awal karena perseteruan satu tahun masih belum menyisakan rasa damai, tapi ada kejadian yang membuat tokoh-tokohnya harus mulai berbenah. Seperti Alde yang berbaikan dengan Genta, juga Trudi, cewek yang suka Genta, yang akhirnya mengakui sisi lain dirinya. Juga Alde yang harus ikut-ikutan membantu Genta untuk membangkitkan Circa kembali.

Awal cerita saya masih asyik membaca buku ini, di akhir, ketika ada kejadian yang mengagetkan terjadi, saya seolah diajak untuk berlari ketika para tokohnya sibuk ini dan itu menyelesaikan misi di Circa. Project di Circa ini beneran keren, karena melibatkan sosial, kampanye untuk anak-anak di YP2I.

Bagian paling lucu waktu Alma salah potong rambut di salon, ia langsung telepon Kiran. Padahal mereka lagi musuhan, tapi demi rambut yang lebih kece dari rambut rocker itu, akhirnya Alma yang super gengsi malah menghubungi Kiran lagi. Hahaha! Kebayang deh rambut Alma dibikin Babay style kayak apa. xD

Romancenya ada beberapa scene sih, terutama kegalauan ala-ala Alma yang merumitkan diri sendiri dengan mikirin arti soulmate itu apa. Kalo didefinisikan dari kata-kata di majalah, jelas bukan yang seperti Alma rasain.
"If a guy give you your favourite kind of make up without asking first, then you've succesfully found Mr. Right."
See? Siapa yang bakal dipilih Alma? Sai atau Genta? Baca aja buku ini. ;)

Rasanya novel ini meski labelnya teenlit lebih cocok dimasukkan ke dalam young adultkarena karakter Alma sudah tidak terlalu remaja, tapi lebih ke young adult. Mengingat betapa visionernya si Alma ini. Lalu banyak tokoh yang dari kalangan mahasiswa, membuat nuansa remajanya berkurang. Tapi kisahnya tetap menginspirasi. Brief characternya tegas dan jelas, dan kisah keluarga dan persahabatannya menghangatkan hati. Overall, empat bintang untuk Circa.

Review oleh : Ila Rizky (@ila_rizky)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar. Terima kasih sudah berkunjung. :)